21 Januari 2009

PROFIL KABUPATEN / KOTA SERANG


KOTA SERANG

ADMINISTRASI
  • Profil Wilayah
Serang merupakan ibu kota Kabupaten Serang dan menjadi Ibu Kota Propinsi Banten
terdiri dari 4 kecamatan (Kecamatan Serang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan
taktakan dan Kecamatan Kasemen). Wilayah Kota Serang memiliki luas 188,70 km²
dengan jumlah penduduk 347.042 jiwa (21,27 % dari jumlah penduduk Kabupaten
Serang).

  • Orientasi Wilayah
Secara geografis wilayah Kabupaten
Serang terletak diantara 5°50' - 6°21'
Lintang Selatan dan 105°7' 106°22'
Bujur Timur. Batas-batas wilayah
administrasi Kabupaten Serang, adalah
sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Laut Jawa
• Sebelah Timur : Kabupaten
Tangerang
• Sebelah Selatan: Kabupaten
Pandeglang dan Kabupaten Lebak
• Sebelah Barat : Kotamadya Serang
dan Selat Sunda
Secara umum wilayah Kabupaten Serang berada pada ketinggian kurang dari 500
meter dpl dan tersebar pada semua wilayah. Kemiringan tanah atau lereng selain
mempengaruhi bentuk wilayah juga mempengaruhi tingginya perkembangan erosi.
  1. PENDUDUK
Jumlah dan pertumbuhan penduduk
Kota Serang berdasarkan dari Statistik Serang 2003 berjumlah 347.042
jiwa. Luas wilayah 2.492 Ha maka kepadatan penduduknya 112 jiwa/ Ha.
Dari data kependudukan di atas maka Kota Serang dapat digolongkan dalam kelas
kota sedang, dimana berdasar kriteria BPS mengenai kelas kota, Kota Sedang
adalah Kota dengan jumlah penduduk antara 100.000 sampai 500.000 jiwa.

2. EKONOMI

Kondisi Perekonomian Daerah
Gambaran perkembangan hasil pembangunan ekonomi di Kabupaten Serang secara
makro dapat dilihat dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto [PDRB].
PDRB Kabupaten Serang pada tahun 1993 sebesar Rp. 4,299 Trilyun, sedangkan
pada tahun 1996 atas harga konstans [tahun 1993] sebesar Rp. 5,419 Trilyun dan
atas harga berlaku sebesar Rp. 6,539 Trilyun atau rata-rata PDRB per tahun dari
tahun 1993 sampai dengan 1996 adalah atas harga konstans Rp. 4.834.507,00 dan
atas harga berlaku Rp. 5.350.204,86.
Sedangkan PDRB tahun 1997 mengalami penurunan kontribusi 9 [sembilan]
lapangan usaha terhadap PDRB berturut-turut menurut ranking, sebagai berikut :

1. Atas harga konstan
• Industri pengolahan : 63,44%
• Perdagangan, hotel dan restoran : 8,85%
• Pertanian : 7,42%
• Bangunan / konstruksi : 5,06%
• Jasa-jasa : 4,45%
• Angkutan dan komunikasi : 3,84%
• Keuangan, persewaan & Jasa perusahaan : 2,68%
• Pertambangan dan penggalian : 0,25%
2. Atas harga berlaku
• Industri pengolahan : 62,15%
• Perdagangan, hotel dan restoran : 9,28%
• Pertanian : 7,66 %
• Bangunan / konstruksi : 5,10 %
• Jasa-jasa : 4,60 %
• Angkutan dan komunikasi : 4,02 %
• Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan : 2,776 %
• Pertambangan dan penggalian : 0,26 %
Dari angka-angka di atas, nampak bahwa pembangunan ekonomi Kabupaten
Serang lebih dari setengah kontribusi PDRB didominasi lapangan usaha industri dan
pengolahan sedangkan lapangan usaha lainnya telah dikuasai oleh sektor sekunder,
seperti nampak pada kontribusi kelompok sektor usaha rata-rata per tahun 1993-
1996, sebagai berikut :

1. Atas harga konstan kelompok sektor usaha
• Primer (pertanian dan penggalian penambangan ) ;7,67%
• Sekunder (industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih) :67,50 %
• Tersier : 24,83 %
2. Atas harga berlaku kelompok sektor usaha
• Primer (pertanian dan penggalian penambangan ) ; 7,93 %
• Sekunder (industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih) : 66,33 %
• Tersier : 25,74 %
Sebaran lapangan pekerjaan kegiatan ekonomi masyarakat berdasarkan hasil
susenas tahun1996 sampai dengan tahun1997 menyatakan bahwa rata-rata
persentase penduduk 10 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan
utama Kabupaten Serang menurut ranking sebagai berikut :
  • Industri pengolahan : 13,99%
  • Perdagangan, hotel dan restoran : 19,89%
  • Pertanian : 37,06%
  • Bangunan / konstruksi : 7,06%
  • Jasa-jasa : 11,87%
  • Angkutan dan komunikasi : 7,96%
  • Keuangan, persewaan & Jasa perusahaan : 0,38%
  • Pertambangan dan penggalian : 1,38%
Atau dilihat dari distribusi sektor lapangan usaha utama masyarakat :
  • Primer : 38,60 %
  • Sekunder : 14,58
  • Tersier : 46,82 %
Dari angka-angka di atas nampak bahwa adanya ketidak seimbangan secara
porposional, antara besaranya kontribusi tiap lapangan usaha terhadap PDRB
dengan besarnya lapangan pekerjaan utama pada masyarakat. Tampak bahwa
perekonomian Kabupaten Serang secara makro dibangun oleh sektor sekunder,
terutama industri dan pengolahan. Sedangkan kegiatan perekonomian masyarakat
secara mikro masih berbasis pada sektor primer, terutama pertanian.
  • FASILITAS UMUM DAN SOSIAL
Fasilitas Pendidikan
Salah satu sisi dari keberhasilan pendidikan ditandai dengan meningkatnya
partisipasi sekolah pada semua kelompok usia sekolah. Angka Partisipasi
Kasar(APK)penduduk usia SD 7-12 tahun meningkat dan 92,30% pada tahun 1993
menjadi 120% pada tahun 1997. Angka Partisipasi Murni( APM) sebesar 86,07%
pada tahun 1993 meningkat menjadi 100,19% pada tahun 1997.
Pada tingkat penduduk usia SLTP 13-15 tahun, APK meningkat dari 30,64% pada
tahun 1993 menjadi 49,46% pada tahun 1997 sedangkan APM AIM sebesar 23,84%
pada tahun 1993 meningkat menjadi 51,72% pada tahun 1997. Untuk penduduk usia
SLTA 16-18 tahun, APK meningkat dan 22,75% pada tahun 1993 menjadi 33,32%
pada tahun 1997 sedangkan APM sebesar 16,38% pada tahun 1993 meningkat
menjadi 33,52% pada tahun 1997.
Keberhasilan wajib belajar terlihat secara nyata dengan penurunan persentase
penduduk yang buta huruf dan peningkatan penduduk yang bersekolah. Penduduk
dengan usia 10 tahun ke atas yang buta huruf tahun 1995 sebanyak 12,18% dan
jumlah penduduk Kabupaten Serang, pada tahun 1997 jumlah tersebut turun menjadi
6,28% sedang Angka Melek Huruf [AMH] sebesar 84,78% pada tahun 1993 naik
menjadi 91,71% pada tahun 1997. (Pemerintah Daerah Kabupaten Serang: Pola
dasar pembangunan daerah Kabupaten Serang tahun 1999/2000-2003/2004)
Guna membangun berbagai pola pembangunan serta dalam upaya pembangunan
sumber daya manusia [human resources development] di Kabupaten Serang juga
berdiri berbagai perguruan tinggi, antara lain; Universitas Tirtayasa, Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri [STAIN] Maulana Hasanuddin, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
[STIA] Maulana Yusuf, Institut Agama Islam Banten [LAIB] serta beberapa akademi
setingkat D1 dan D2.
Sarana kesehatan merupakan sarana sosial yang sangat penting dalm membentuk
Sumber Daya Manusia yang sehat. Dengan luas wilayah Kabupaten Serang
188.718,00 Hektar dan jumlah penduduk sebesar 1.638.812 jiwa pada tahun 1996,
dilayani oleh 10 unit Wahana Yankes Dasar yang tersebar di 9 Kecamatan di
Kabupaten Serang. Dan untuk memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat
di setiap kecamatan terdapat Puskesmas dengan jumlah seluruhnya 39 Puskesmas
dan dibantu oleh 62 puskesmas Pembantu serta 29 buah Puskesmas Keliling.
Sarana kesehatan ini didukung oleh 71 orang tenaga Dokter dan 435 Bidan.
Disamping itu terdapat pula 1.410 tenaga Dukun Bayi terlatih yang sudah
mendapatkan bimbingan/pengetahuan Kebidanan dari Dinas Kesehatan Daerah
Tingkat II Serang.
Jenis dan jumlah sarana peribadatan di wilayah Kota Serang sampai dengan akhir
tahun 1996 meliputi:
1. Masjid 2.163 buah
2. Langgar 3.871 buah
3. Mushola 295 buah
4. Gereja 5 Buah
5. Vihara 4 buah
  • SARANA DAN PRASARANA PERMUKIMAN
Komponen Air Bersih
Kapasitas produksi air terpasang sampai dengan tahun 2003 sebesr 439,42 lt/dtk,
yang tersebar pada beberapa instalasi pengolahan. Dari jumlah tersebut yang
terpakai hanya 334,98 lt/dtk atau sebesar 76,23% sehingga masih terdapat sisa
kapasitas sebesar 104,44 liter/dtk yang belum dimanfaatkan. Mengingat potensi
masyarakat di Kota Serang per 31 Desember 2003 seluruhnya adalah 1.735.560 jiwa
dengan cakupan pelayanan baru mencapai 188.497 jiwa atau 10,86% maka
diupayakan untuk memanfaatkan kapasitas yang tersedia dengan pengembangan
jaringan distribusi pada tahun 2004 yaitu daerah Bojanegara, Kasemen dan
Kandayakan selain dengan cara mengusulkan pengembangan atau pembangunan
instalasi.

1 komentar:

  1. kalau mau minta data bps jumlah penduduk kabupaten serang bisa ga?
    buwat tugas ni
    thank

    BalasHapus